Blu-Ray
Bagi penikmat film tentu tidak asing dengan teknologi DVD, ada satu produk lagi yang lebih canggih lebih unggul dan hasil filmnya lebih jernih, tampilan high definiton 5 kali lebih detil, tampak luar biasa tajam dengan warna-warna terang menyala dari DVD yaitu Blu-Ray Disc. Yang mana produk ini dirancang untuk menyimpan data dalam jumlah besar. bisa untuk merekam, atau melakukan rewrite dan playback video HD (high definiton).
Kapasitas penyimpanannya bisa 5 hingga 6 kali lebih besar dari kapasitas DVD. Jika satu keping DVD single layer mampu memuat data sebanyak 4,7GB, maka Blu-Ray Disc bisa menampung data hingga 25GB. Jika satu keping DVD dual layer sanggup menyimpan data sebesar 8,5GB, maka Blu-Ray Disc bisa menyimpan data hingga 50GB. Malahan, keping Blu-ray juga mendukung multi-layer disc dengan total kapasitas 100GB-200GB. Sebagai gambaran, dengan kapasitas 50GB, BD bisa memuat lebih dari 9 jam video HD, atau setara dengan 23 jam video standard definition.
Daya simpan keping Blu-ray bisa sedemikian besar karena ia mengusung teknologi yang beda dengan DVD. Sesuai namanya, Blu-Ray Disc memanfaatkan laser biru-violet untuk membaca dan menulis data, sedang DVD—idem untuk DVD±R, DVD±RW, dan DVD-RAM—memanfaatkan laser merah.
Sebagai informasi, laser biru-violet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek (405nm) dibandingkan laser merah (650nm). Dengan begitu, ia bisa menyorot objek dengan presisi lebih tinggi. Hasilnya, data bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di ruang yang lebih kecil. Inilah yang membuat BD mampu menyimpan lebih banyak data meskipun ukuran disknya sama dengan CD atau DVD.
Jika Anda mau tahu, BD juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis—
hanya 0,1mm—dibandingkan HD-DVD yang tebalnya 0,6mm. Dengan begitu, laser bisa menembakkan data dengan lebih fokus. Meski begitu, faktor ketipisan ini mahal harganya, dan proses hard coating khusus juga dibutuhkan supaya permukaan keping menjadi tahan banting. Tujuannya untuk melindungi data dari kerusakan akibat goresan atau sidik jari.
Untuk read atau write, kecepatan minimal Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps—jauh dari DVD yang kecepatannya hanya 10Mbps. Rencananya, kecepatan tersebut masih akan digeber hingga 8x atau 288Mbps.
Yang menyenangkan dari Blu-ray adalah kompatibilitasnya dengan format pendahulunya. Produk drive BD besutan Samsung yang pertama misalnya, bisa membaca format CD, DVD, sekaligus Blu-ray. Tapi ingat, adalah Sony yang kali pertama memroduksi drive BD pertama di dunia, tahun 2002.
Kalo soal harga, BD memang lebih mahal ketimbang HD DVD. Player Blu-ray yang dirilis Samsung bulan Januari lalu misalnya, serinya BD-P1200, dibandrol harga 799USD. Produk sejenis dari Sony, BDP-S300, yang digelontor pada bulan Februari dihargai sedikit lebih murah, 499USD.
HD DVD: Kapasitas Lebih Kecil Tapi Murah, HD DVD biasa disebut juga AOD (Advanced Optical Disc). Sebenarnya format ini sudah ada sebelum DVD yang dikenal sekarang ini hadir, tapi pengembangannya baru benar-benar dimulai pada tahun 2003.
Kelebihan dari keping HD DVD adalah format dasarnya yang idem dengan DVD tradisional. Ini membuatnya lebih murah ketimbang BD. Bedanya, kapasitas HD DVD jauh lebih besar, kira-kira 3 kali DVD biasa atau 15GB per layer. Jadi HD DVD single-layer bisa memuat 15GB data, sedang yang dual-layer bisa memuat hingga 30GB.
Kapasitas simpan HD DVD memang tidak sebesar Blu-ray, dan kapabilitasnya dikabarkan tidak seinteraktif Blu-ray. Tapi kekurangannya itu juga jadi kelebihannya, karena membuat harga bandrolnya lebih terjangkau.
Pada Maret 2006, pemutar HD DVD pertama dirilis di Jepang oleh Toshiba. Harganya dipatok 934USD. Sama dengan Blu-ray, ia juga bisa dipakai untuk memutar format DVD atau CD.
Kapasitas penyimpanannya bisa 5 hingga 6 kali lebih besar dari kapasitas DVD. Jika satu keping DVD single layer mampu memuat data sebanyak 4,7GB, maka Blu-Ray Disc bisa menampung data hingga 25GB. Jika satu keping DVD dual layer sanggup menyimpan data sebesar 8,5GB, maka Blu-Ray Disc bisa menyimpan data hingga 50GB. Malahan, keping Blu-ray juga mendukung multi-layer disc dengan total kapasitas 100GB-200GB. Sebagai gambaran, dengan kapasitas 50GB, BD bisa memuat lebih dari 9 jam video HD, atau setara dengan 23 jam video standard definition.
Daya simpan keping Blu-ray bisa sedemikian besar karena ia mengusung teknologi yang beda dengan DVD. Sesuai namanya, Blu-Ray Disc memanfaatkan laser biru-violet untuk membaca dan menulis data, sedang DVD—idem untuk DVD±R, DVD±RW, dan DVD-RAM—memanfaatkan laser merah.
Sebagai informasi, laser biru-violet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek (405nm) dibandingkan laser merah (650nm). Dengan begitu, ia bisa menyorot objek dengan presisi lebih tinggi. Hasilnya, data bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di ruang yang lebih kecil. Inilah yang membuat BD mampu menyimpan lebih banyak data meskipun ukuran disknya sama dengan CD atau DVD.
Jika Anda mau tahu, BD juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis—
hanya 0,1mm—dibandingkan HD-DVD yang tebalnya 0,6mm. Dengan begitu, laser bisa menembakkan data dengan lebih fokus. Meski begitu, faktor ketipisan ini mahal harganya, dan proses hard coating khusus juga dibutuhkan supaya permukaan keping menjadi tahan banting. Tujuannya untuk melindungi data dari kerusakan akibat goresan atau sidik jari.
Untuk read atau write, kecepatan minimal Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps—jauh dari DVD yang kecepatannya hanya 10Mbps. Rencananya, kecepatan tersebut masih akan digeber hingga 8x atau 288Mbps.
Yang menyenangkan dari Blu-ray adalah kompatibilitasnya dengan format pendahulunya. Produk drive BD besutan Samsung yang pertama misalnya, bisa membaca format CD, DVD, sekaligus Blu-ray. Tapi ingat, adalah Sony yang kali pertama memroduksi drive BD pertama di dunia, tahun 2002.
Kalo soal harga, BD memang lebih mahal ketimbang HD DVD. Player Blu-ray yang dirilis Samsung bulan Januari lalu misalnya, serinya BD-P1200, dibandrol harga 799USD. Produk sejenis dari Sony, BDP-S300, yang digelontor pada bulan Februari dihargai sedikit lebih murah, 499USD.
HD DVD: Kapasitas Lebih Kecil Tapi Murah, HD DVD biasa disebut juga AOD (Advanced Optical Disc). Sebenarnya format ini sudah ada sebelum DVD yang dikenal sekarang ini hadir, tapi pengembangannya baru benar-benar dimulai pada tahun 2003.
Kelebihan dari keping HD DVD adalah format dasarnya yang idem dengan DVD tradisional. Ini membuatnya lebih murah ketimbang BD. Bedanya, kapasitas HD DVD jauh lebih besar, kira-kira 3 kali DVD biasa atau 15GB per layer. Jadi HD DVD single-layer bisa memuat 15GB data, sedang yang dual-layer bisa memuat hingga 30GB.
Kapasitas simpan HD DVD memang tidak sebesar Blu-ray, dan kapabilitasnya dikabarkan tidak seinteraktif Blu-ray. Tapi kekurangannya itu juga jadi kelebihannya, karena membuat harga bandrolnya lebih terjangkau.
Pada Maret 2006, pemutar HD DVD pertama dirilis di Jepang oleh Toshiba. Harganya dipatok 934USD. Sama dengan Blu-ray, ia juga bisa dipakai untuk memutar format DVD atau CD.
0 Response to "Blu-Ray"
Post a Comment