'BADAI DI UJUNG NEGERI', Konflik di Perbatasan

Pemain: Arifin Putra, Astrid Tiar, Yama Carlos, Jojon, Ida Leman.

Badai bersahabat baik dengan Joko. Saat memancing bersama adik Joko, Nugi. Badai lalai membiarkan Nugi menyelam hingga tenggelam tak berjejak. Sejak itu persahabatan mereka memburuk.
Sebagai mariner, Badai ditugaskan di pos jaga perbatasan Indonesia di sebuah pulau di Laut China Selatan. Penemuan mayat misterius mempertemukannya kembali dengan Joko yang ditugaskan di kapal KRI. Mereka membentuk tim untuk menyelidiki penyebab kematian mayat tersebut. Ada dugaan kematian mayat tersebut akibat perdagangan manusia yang marak di perbatasan.

Sisi kehidupan Badai yang lain adalah, Anisa. Mereka telah lama berpacaran. Anisa tentu saja mengharapkan kepastian hubungannya dengan Badai. Badai ragu untuk membuat keputusan karena dia bisa dipindah tugaskan kapanpun, ke manapun.

Di tengah penyelidikan, Dika, anak nelayan teman Badai ditemukan mati. Kesalahpahaman Joko dan Badai tentang kematian Nugi, adik Joko, mempengaruhi kerjasama mereka dalam menemukan siapa pembunuh Dika dan mayat-mayat lainnya yang belakangan bermunculan terapung di laut. Mengetahui ada yang kurang beres dari petunjuk yang didapatkan di tubuh Dika, Badai menyeldiki sendiri penyebab kematian Dika. Hal ini semakin memperkeruh hubungannya dengan Joko yang selalu taat prosedur. Dijebak ke pulau terpencil sementara para pembunuh merencanakan pembajakan sebuah kapal tanker di laut perbatasan, memanfaatkan kelemahan konflik di antara mereka dan kondisi kapal KRI yang sudah tua.

Acting pemain di film ini mampu membawa cerita meluncur mulus. Gambar-gambar bawah laut menjadi tontonan segar yang selama ini jarang muncul di film Indonesia. Sementara adegan laga dengan pistol hingga beladiri memanaskan suasana. Yang terasa kurang di sini adalah kualitas gambar secara keseluruhan.

0 Response to "'BADAI DI UJUNG NEGERI', Konflik di Perbatasan"

Powered by Blogger